
Bismillahirrahmanirrahim.. Asslamualikum.wr.wb.
Alangkah beruntung ketika kita sebagai manusia terlahir dari rahim seorang ibu yang mana notabene seorang yang beragama Islam. Bukan semata-mata agama Islam agama yang paling banyak pengikutnya khususnya di Indonesia tetapi selain itu, agama Islam sendiri sangat dimuliakan serta di ridhoi oleh Sang Pencipta Kehidupan (Innad-dīna ‘indallāhil-islām). Begitupun seperti yang sudah disepakati oleh kalangan muslim bahwa Islam agama yang (rahmatan lil’alamin) atau bisa disebut agama yang menjungjung tinggi nilai kemanusian dan perdamaian baik terhadap hewan maupun lingkungan. Dengan demikian sangat relevan melihat keadaan sekarang yang serba serbi muncul persoalan agama Islam bisa dijadikan rujukan sebagai patokan menjalankan acuan yang harus dilakukan.
Sebagai agama yang menjungjung tinggi nilai kemurnian iman. Dalam perihal hubungan baik secara vertical (Hablum’minallah) terhadap Allah Swt. atau horizontal (Hablum’minannas) terhadap sesama manusia, itu sudah diatur secara jelas dan sangat spesifikasi. Tidak hanya dari buku-buku Islam yang kita baca bahkan setiap minggu atau setiap hari kita bisa menyaksikan dan mendengarkan para pendakwah dari masjid disekitar tempat tinggal kita yang menerangkan tentang hal yang demikian. Namun sangat disayangkan ketika berbicara tentang (Hablum’minal alam) hubungan manusia terhadap alam itu sangat jarang diperbincangkan. Entah hal demikian tidak terlalu penting untuk dibahas atau dianggap kurang etis ketika disyiarkan dimasjid-masjid..? Bukan berarti ketika saya membicarakan hal ini yang paling mengerti atau paling ahli, tetapi sangat ironi jika hal demikian terus dijadikan kewajaran. Menjaga alam bukan berarti untuk pengurus perhutani, bukan untuk LSM, bukan pula untuk para petani ataupun tukang kebun yang setiap hari harus menyirami tanaman hias supaya tidak layu. Akan tetapi menjaga alam (Hablum’minal alam) itu kewajiban kita sebagai hamba yang ta’at dan patuh terhadap titah yang sudah ditugaskan Allah Swt. Untuk bisa menjaga hubungan dengan Allah Swt, sesama manusia, dan alam sekitar kita.
Sekitar tiga tahun kebelakang mungkin kita masih ingat sebuah film documenter yang digarap oleh Dandy Dwi Laksono dan Ucok Suparta (sexy killers) membicarakan kerusakan alam yang sudah sangat tidak bisa ditolelir lagi akan dampak yang terjadi. Berjuta hektar tanah beserta alam yang asri rusak tergerus arus perubahan zaman, dan yang paling parah adalah ketika dirusak oleh tangan manusia itu sendiri. Orang-orang semakin hari semakin menggila untuk bisa merobohkan satu persatu pepohonan tanpa mau untuk mengganti yang baru (reboisasi). Jangan salahkan binatang ketika nanti turun ke wilayah penduduk desa mungkin sampai juga ke kota-kota dikarenakan pasokan makanan sudah tidak adalagi dihutan. Habitat serta ekosistem yang rusak akibat pembabatan dan hal lain sebagainya, mengakibatkan itu akan terjadi cepat atau lambat ketika kita tidak memperhatikan sekitar alam dan isinya. Padahal dalam pandangan agama Islam jangankan berbuat syirik terhadap Allah Swt, sehingga menyebabkan dosa yang besar serta meruntuhukan iman. Merusak alam sekitar secara sadar itu sama saja kita sudah meruntuhkan imannya sendiri.
Dikatakan oleh Prof. M.Din Syamsudin seorang Ketua Komite Pengarah Siaga Bumi bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini tidak lain dari krisis moral manusia menjadikan alam sebagai objek dari pada subjek. Alhasil eksploitasi yang merajalela bukan konservasi ataupun respektasi. Dengan semakin banyak bencana yang terjadi sekarang seharusnya kita bisa sadar akan pentingnya menjaga stabilitas alam, sudah saatnya kita berbenah diri kembali untuk kehidupan yang baik. Tidak perlu dengan hal yang besar untuk melakukan perubahan menjaga alam , salah satunya dari hal yang terkecil dahulu seperti tidak membuang sampah sembarangan, melakukan penghijauan disekitar dengan menanam tumbuhan yang tidak hanya dijadikan hiasan tapi bisa juga sebagai tambahan bahan dapur, dan yang lebih penting saling mengingatkan serta berani berbagi akan kemanfaatan ketika kita bisa merawat alam dan lingkungan , karena ketika kita sebagai umat Islam ingin mempunyai iman yang kuat dan bisa mendapatkan ketaqwaan yang baik. Mari kita jalankan bersama tidak hanya baik kepada Allah Swt. Juga sesama manusia, kitapun dituntut untuk bisa menjaga alam dan lingkungan yang ada disekitar. Niscaya apa yang kita idamkan akan bisa terwujud dikemudian nanti.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.